Jumat, 30 Maret 2012

Jangan Tangisi Kematianku (2)

Teman, kadang kita terlalu khilaf untuk mau menerima ketetapan Allahberupa kematiani. Kadangkala kita merasa seseorang itu pergi karena tidak peduli dan tidak lagi sayang kepada kita­­­. Akhirnya kita tenggelam dalam keputusasaan dan kesedihan. Enggan melangkah untuk maju. Bahkan lupa, bahwa Allahlah yang mengatur semua yang terjadi, dan Dia pula yang menentukan masa depan kita. Tidak berdaya.

Rasulullah pernah bersabda:

“Barang siapa yang menyukai bertemu dengan Allah, maka Allah menyukai untuk bertemu dengannyam dan siapa yang benci bertemu dengan Allah, maka Allah akan benci bertemu dengannya”

(Hadits Riwayat Muslim)

Dari Hadits di atas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa sebuah kematian tidaklah selalu menyakitkan, karena dengan keimanan dalam diri Allah akan dengan senang hati menjemput hamba-Nya dan memasukkannya dalam golongan surga. Tidak ada yang harus dirisaukan.



Ketahuilah teman, seseorang itu pergi bukan karena tidak sayang ataupun tidak peduli. Bukan pula untuk meninggalkan kita dalam keadaan susah. Seseorang itu pergi sejatinya untuk mengajarkan sesuatu. Bahwa hidup harus menerima,penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti, pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami,pemahaman yang tulus.


Tidak ada yang perlu disesali. Tidak ada yang perlu ditakuti. Biarkan hidup ini terjadi apa sebagaimana semestinya. Biarkan Allah merengkuh dan membawanya pergi entah ke mana. Jangan takut untuk bercermin pada masa lalu yang getir. Tatap masa depan, MELANGKAHLAH!

Hidup ini hanyalah tentang sebuah pilihan. Kita bisa memilih jalan kesuksesan, pasangan hidup, tempat tinggal, dan masa depan masing-masing. Namun kematian adalah ketetapan mutlak Yang Maha Pencipta! Kita tidak bisa memilih kapan, dengan cara apa, dan di mana kita akan mati.

Sudah cukup keberadaanku membuat kalian susah. Diriku tidak ingin ketiadaanku menambah susah kalian. Jangan tangisi kematianku…..*_*

"Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada tubuhmu maupun rupamu, tetapi melihat kepada hatimu!"


“Ya Allah, ampunilah saudara-saudara kami yang sedang ditimpa musibah, dan naikkan derajat mereka pada golongan mereka yang mendapatkan petunjuk, luaskanlah kuburan bagi mereka, berilah pula mereka cahaya, dan tinggalkanlah kebaikan terhadap anak-anak cucu mereka”


referensi:

Abu Bakar, Imam taqiyuddin. 1994. Kifayatul Akhyar (Kelengkapan Orang Saleh). Surabaya: Bina Iman
Bahreisj, Hussein. 1987. Himpunan Hadits Shahih Muslim. Surabaya: Al-Ikhlas
Tere-Liye. 2010. Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin. Jakarta: Gramedia

lintasberita
3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar