Selasa, 07 Agustus 2012

Memaknai Hakikat Kaderisasi

Kaderisasi yang menjadi unsur utama sekaligus penjamin keberlangsungan organisasi harus mampu berfikir lebih maju dan menyeluruh. Ia dituntut untuk lebih mengerti keadaan umat sehingga dapat melakukan pembinaan kader sekaligus membangun rekomendasi rancang kerangka organisasi periode mendatang.

Kaderisasi memiliki banyak kesamaan dengan Pengembangan. Keduanya sama-sama harus berfikir lebih maju dan mengerti keadaan umat. Keduanya sama-sama memiliki tuntutan harus melakukan pembinaan dan bertanggungjawab atas kualitas pemimpin. Satu hal mendasar yang membedakan kami. Pengembangan berbicara mengenai bagaimana kualitas pemimpin SAAT INI, kaderisasi berbicara mengenai kualitas pemimpin MASA DEPAN.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,  kata kader diterjemahkan sebagai orang yg diharapkan akan memegang peran yg penting dl pemerintahan, partai, dsb. Sedangkan pengaderan proses, cara, perbuatan mendidik atau membentuk seseorang menjadi kader. Maka dapat disimpulkan bahwa kaderisasi bukanlah agenda yang selesai dalam waktu yang singkat. Proses pendidikan hanya akan dapat berhasil ketika telah dijalankan secara simultan dan menyentuh aspek yang menyeluruh. Tidak sekedar mengajar tapi mendidik. Tidak hanya mengembangkan aspek kognitif, namun memaksimalkan aspek afektif & psikomotorik.

Menjadi seorang pemimpin bukanlah sebuah keberhasilan individual. Kita tidak bermain dengan mesin dan buruh organisasi yang bisa bekerja serentak bersama-sama tanpa menggunakan hati dan akal. Kita akan membentuk seorang PEMIMPIN yang pandai bekerjasama. Sebesar apapun sebuah bangsa ketika tidak dipimpin oleh seorang yang tepat, hanya akan menjadi bangsa yang kering. Laksana orang belajar berenang, banyak bergerak namun tidak berpindah satu meterpun dari tempat asalnya. Sehebat apapun seorang pemimpin tidak akan mampu membuat perubahan tanpa bertumpu pada masyarakat yang cerdas dipimpin. Layaknya pohon tinggi berakar lapuk, akan mudah roboh oleh angin masalah. Maka, sebuah pergerakan yang indah haruslah memiliki sinergisitas yang kuat. Bukan hanya sinergis yang hanya diteriakkan saat kampanye pemilihan, namun sinergis yang telah dirancang dan dipersiapkan jauh sebelum sebuah amanah baru terbentuk.

Keyword yang menjadi fokus kaderisasi adalah masa depan, pendidikan, simultan, dan sinergisitas. Secara garis besar, empat kata itulah yang dapat mewakili kaderisasi. Adanya proses pendidikan simultan untuk mendidik kader-kader secara kolektif yang akan membentuk sinergisitas dalam gerak organisasi di masa depan. Karena kader harus berkualifikasi, maka dibutuhkan pendidikan. Karena pendidikan harus mencakup aspek yang komprehensif, maka dibutuhkan usaha jangka panjang dan berkelanjutan. Mengingat organisasi membutuhkan kerjasama, maka pembentukan kader harus melahirkan kesadaran dan kepemimpinan kolektif antar personal. Dan hasil yang diharapkan adalah tumbuhnya sinergisitas antar pemimpin. Tidak hanya sinergisitas kerja, namun juga sinergis dalam bentuk keselarasan hati, sikap saling mengerti, dan mampu membentuk bangunan organisasi yang kuat.

Dari berbagai latar belakang masalah dan pemikiran di atas inilah ruh kaderisasi akan dimulai. Potensi dan tantangan sebuah proses Kaderisasi memang selalu terasa lebih berat, namun janji balasan Tuhan berupa para penerus masa depan akan mampu menjadi obat lelahnya perjuangan ini. Terlalu banyak kegelisahan individual yang tersebar di masyarakat ini. Sekaranglah saatnya menyatukan kegelisahan-kegelisahan tersebut menjadi sebuah kepedulian kolektif yang akan meninggalkan jejak nyata perubahan masa depan!!

~hw~
lintasberita
3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar