Bergeraklah !!!
Jangan diam saja,
Lihatlah mentari sudah berlari sejak tadi ??
Majulah !!
Jangan berdiri saja,
Lihatlah air telah sampai ke hulu
??
Berjalanlah !!!
Jangan duduk saja,
Lihatlah siang telah menghantarkan
senja ??
Banyak yang menunggumu di sana,
Banyak yang membutuhkanmu di sana,
Apakah kamu terlupa pesan-pesan
kakekmu itu,
Kakek yang pandai main gangsing
ketika kecilnya,
Kakek yang pandai main
layang-layang, bahkan terampil membatik
Kakek yang benci animisme dan
dinamisme
Seharusnya kau mengingat itu..
Kau jangan salah paham…
Bukan maksudku menyuruhmu taklid
buta,
Menyampingkan nabi Muhammad SAW
sebagai teladanmu
Tapi setidaknya kau dapat merenung
Tak malukah kamu ???
Mengaku cucu nya sementara kamu
melupakan gerakan yang didirikannya ??
Ahmad Dahlan itu nama kakekmu ?
Atau…..jangan-jangan kau lupa Dia siapa, ?
Sehingga kamu menderita seperti sekarang ini ?!
Penderitaanmu amat sulit ku mengerti,
Kau diam ketika melihat bangsa lain menjajah gerakan kakekmu
Kau pura-pura tak melihat ketika
penjajah merampok uang gerakanmu
Parahnya, kau hanya diam ketika
ahli TBC memimpin gerakanmu
Mau jadi apa??!
Gerakan Amar Ma’ruf Nahi Mungkar ini ?
Jika kau yang kader dan cucu Ahmad
Dahlan saja, Bengong tanpa kata !!
Atau kau sengaja membiarkan gerakan
kakekmu Sakaratul Maut perlahan..???
Lihat saja,
Banyak amal usahamu yang dihuni
ahli-ahli bid’ah,
Dihuni penganut Nyi loro kidul,
Semar Mesem, Buto Ijo !
Ah,,Islamnya saja bukan Qur’an
Hadist yang dijadikan pedoman
Tapi agak dicampur dengan resep
dari Primbon
Parah…parah..memang !
Bayangkan, kader saja manut dengan
ahli TBC yang nongkrong di amal usaha
Oh…kasian nasib Mbah,
Susah payah mendirikan gerakan Amar
Ma’ruf Nahi Mungkar
Sementara kader, simpatisan ribut
menghitung keuntungan.
Karya : Ismawati, S. Pd.
( Cabang Muhammadiyah Sipirok, Sumatera Utara)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar